Belajar Budaya dari Keraton Jogja, Indonesia banget!

Things To Do Thu, 10 Jun 2021

Belajar Budaya dari Keraton Jogja, Indonesia banget!

Pertama kali menyebut Jogja atau Yogyakarta apa yang kamu pikirkan? Kalau tim #YukTamasya, tentu saja Keraton Jogja ! Berkunjung ke Jogja tanpa mengunjungi Keraton Jogja seperti ada yang kurang, karena banyak hal bersejarah tentang pembangunan dan perkembangan Yogyakarta dimulai dari Keraton Jogja.

Disebut keraton karena berasal dari kata ka-ratu-an, yang berarti tempat bersemayam para Ratu (Raja, dalam bahasa Jawa). Sejak 5 September 1945 Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini mengeluarkan amanat yang menyatakan bahwa wilayahnya yang bersifat kerajaan adalah bagian dari Negara Republik Indonesia oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII.

Walaupun baru bergabung dengan NKRI, Keraton Yogyakarta ini sudah ada sejak 7 Oktober 1756 pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Namun, baru bisa diakses menjadi tempat wisata Jogja oleh masyarakat umum sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IX agar segala bentuk warisan budaya dapat dilestarikan keberadaannya.

yuk tamasya-7-keraton-1 yuk tamasya-7-keraton-2 

Ada apa saja di Keraton Yogyakarta?

Pakem tata rakiting wewangunan merupakan serangkaian konsep tata ruang dengan peletakan terbaik menurut kerajaan. Meliputi: bangunan, ragam hiasan, tanaman, maupun fungsi dan kegunaan ruang yang berada di Keraton. Terdiri dari komplek inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Di beberapa bagiannya merupakan museum yang menyimpan berbagai peninggalan kuno, baik dalam bentuk benda maupun tak benda.

Saat pertama kali masuk keraton, kamu akan dihadapkan dengan bangunan Gladhag Pangurakan, yaitu sebuah gerbang utama atau benteng pertahanan untuk bisa memasuki Keraton Jogja, jika kamu sudah berhasil melewatinya, kamu akan disambut dengan bangunan utama yaitu Bangsal Pagelaran atau Tragtat Rambat. Dulunya, tempat ini digunakan sebagai ruangan untuk bertemunya Abdi Keraton ketika ingin menghadap Sultan. Namun, saat ini Bangsal Pagelaran digunakan untuk menggelar acara pariwisata yang berkaitan dengan Kesultanan Yogyakarta.

yuk tamasya-7-keraton-3 yuk tamasya-7-keraton-4 yuk tamasya-7-keraton-5 

Selanjutnya, masih pada bangunan yang sama kamu akan menemukan singgasana Sultan, yang jika dilihat tepat ke depan maka akan langsung terlihat Tugu Jogja, yang memiliki filosofi bahwa Raja selalu memberikan perhatian kepada rakyatnya.

Memasuki ruangan Siti Honggil Ler, kamu akan dihadapkan dengan foto-foto Sultan dari pemerintahan Sultan pertama hingga terakhir. Tempat ini dulunya merupakan tempat Sultan melakukan upacara. Sementara itu, di ruangan lain terdapat banyak sekali benda peninggalan kerajaan, seperti pusaka berbentuk keris, gamelan, barang-barang dan seragam peninggalan Abdi Dalem, peralatan yang digunakan untuk upacara kerajaan, kristal, dokar, koleksi kain batik, dan masih banyak lagi.

Para pengunjung yang datang ke Keraton Jogja ini tentu akan sangat mengagumi sejarah dan kekayaan filosofi yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, pada tahun 1995 bangunan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini didaftarkan untuk menjadi situs warisan dunia berupa benda dan tak benda pada World Heritage UNESCO.

Untuk sejarah lebih lengkap bisa kamu akses disini

yuk tamasya-7-keraton-6 yuk tamasya-7-keraton-7 

Kamu sudah pernah berkunjung? Jika sudah, share pengalaman kamu ke tim #YukTamasya dong. Kalau belum, pastikan kamu berkunjung ke Keraton Jogja ya! Jangan lupa ajak-ajak kita.

SHARE IT |

Leave a Comments

Comments (0)